Bahaya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Penjelasan, Gejala dan Penyebab

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang berperan dengan sangat penting.


Hal ini dikarenakan bila seorang manusia tidak bisa bernapas, bahkan dalam satu menit saja, maka ia akan mati. Sama halnya dengan sistem organ lainnya, sistem pernapasan pada manusia juga dapat mengalami gangguan atau kelainan yang dapat mempengaruhi sistem itu sendiri.


Nah, ketika sistem ini mengalami masalah atau kelainan, maka akan besar dampaknya terhadap kesehatan. Betapa tidak, sistem pernapasan yang bekerja dengan baik dan tidak mengalami masalah akan membuat proses bernapas dan mengeluarkan udara dari dalam tubuh tidak mengalami kendala.


Anda dan kita semua tentu merasakan bagaimana nikmatnya menghirup dan mengeluarkan udara dengan begitu mudah dan begitu ringan, tanpa adanya kendala yang membuat napas terasa berat dan sesak. Untuk itulah, penting sekali menjaga bagian ini agar tetap sehat sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dalam membantu kita bernapas dan mengehembuskan napas dengan tanpa kendala.


Bisa dibayangkan, ketika biasanya anda selalu bernapas dengan mudah dan begitu ringan, namun tiba-tiba napas anda terhalang menjadi terasa berat atau terasa sesak, maka yang terjadi dengan anda adalah kepanikan, perasaan takut dan juga rasa nyeri dibagian dada yang seolah menghalangi anda untuk dapat mengembuskan napas dengan baik.


Nah, mengingat organ pernapasan ini adalah sistem penting dalam tubuh yang rentan sekali terkena dengan masalah, maka penting sekali untuk kita bisa menjaga dan memelihara organ ini agar tetap sehat.


Salah satu pemicu yang membuat organ ini mengalami kerusakan atau kelainan, biasanya lebih banyak dipengaruhi karena adanya paparan bakteri atau virus yang masuk. Hal ini dikarenakan pada umumnya bagian organ sistem pernapasan kondisinya kotor, sehingga kuman dan bakteri akan semakin mudah berkembang biak. Untuk itulah, penting sekali menjaga kesehatan tubu agar terhindari dari ancaman penyakit yang berbahaya.


Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang berperan dengan sangat  Bahaya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Penjelasan, Gejala dan Penyebab


Nah, salah satu contoh penyakit berbahaya yang menyerang bagian sistem pernapasan adalah penyakit paru obstruktif kronik atau yang disingkat PPOK. Penyakit ini merupakan penyakit paru yang golongannya kronis. Adapun gejala yang akan menandai penyakit ini, biasanya adalah timbulnya sesak napas yang hebat disertai dengan batuk yang berulang-ulang.


Pada penyakit PPOK, gejala penyakit dapat terjadi sebab adanya kerusakan dibagian saluran pernapasan dan jaringan paru yang mengakibatkan munculnya hambatan dibagian saluran udara yang mengalir didalam saluran pernapasan. Kerusakan ini, biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya paparan yang berulang dan terus-menerus terjadap gas atau partikel yang beracun.


PPOK sendiri merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menyerang bagian saluran pernapasan. Penyakit ini banyak diderita masyarakat di dunia, terutama banyak menyerang laki-laki. Di tanah air sendiri, PPOK menduduki peringkat ke-5 sebagai salah satu penyakit yang paling banyak terjadi. Hal ini terutama disebabkan oleh kebiasaan merokok pada laki-laki di Indonesia yang masih begitu tinggi. Selain itu, peningkatan polusi udara yang timbul akibat kemajuan bidang industri membuat resiko PPOK semakin meningkat dan meninggi.


Nah, untuk mengetahui lebih dalam dan lebih jauh seperti apa bahaya peyakit paru obstruktif kronik ini, maka artikel ini akan memberikan penjelasan yang gamblang yang diharapkan mampu memberikan wawasan lebih untuk anda. Simak dibawah ini.


Definisi PPOK


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronik yang muncul dalam tubuh manusia dengan ditandai oleh adanya hambatan dibagian saluran udara dalam napas yang berlangsung secara progresif dan berhubungan erat dengan adanya paparan berulang akibat paparan dari gas dan partikel beracun yang terhirup kedalam tubuh. Perlu diketahui, gas dan partikel beracun akan dapat menimbulkan peradangan dibagian saluran pernapasan yang membuat bagian ini mengalami kerusakan.


Beberapa gejala yang mungkin timbul pada paru-paru yang meradang diantaranya yang paling umum adalah timbulnya sesak napas pada si penderita. Selain itu, peradangan yang berlangsung dengan kronis akan dapat menimbulkan kerusakan dibagain struktur saluran pernapasan dan mengakibatkan adanya penyempitan saluran pernapasan, juga dapat berdampak pada produksi lendir (dahak) yang berlebihan.


PPOK pada dasarnya akan dapat diobati dan ditangani, akan tetapi saluran pernapasan dan jaringan paru yang telah mengalami masalah dan kerusakan, tidak akan dapat kembali pada kondisi semula dan pada kondisi yang normal, bila pun mungkin, kondisi membaik dibagian jaringan tersebut hanya akan sebagian saja.


PPOK terdiri dari bronktis kronis dan emfisema paru atau gabungan dari kedua penyakit tersebut.



  • Bronkitis kronik yakni sebuah kelainan yang menyerang bagian pernapasan yang mana ketika kondisi ini terjadi, maka gejala yang akan dirasakan oleh si penderita diantaranya adalah berupa batuk kronik berdahak yang masa berlangsungnya terjadi minimal selama 3 bulan dalam satu tahun, yang telah berlangsung minimal 2 tahun berturut.

  • Emfisema paru adalah sebuah kelainan yang terjadi pada bagian anatomis paru yang berupa pelebaran pada rongga udara dibagian distal bronkiolus terminal yang disertai dengan kerusakan pada dinding alveoli.

  • Atau bisa juga merupakan gabungan dari kedua yang terjadi dalam tubuh anda. Yang mana tentunya, kondisi ini akan berbahaya dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ketika pasien dinyatakan menderita salah satu penyakit ini, maka dianjurkan untuk segera mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Dengan begini, pertolongan atau penanganan yang lebih tepat akan bisa dilakukan dokter untuk mencegah penyebaran penyakit atau menghindari kondisi yang lebih buruk yang mungkin terjadi pada pasien.


Penyebab PPOK


Pemicu serangan PPOK pada seorang penderita, sebenarnya dapat dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk riwayat kesehatan di pasien itu sendiri. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus paparan kepulan asap rokok adalah penyebab paling utama penyakit ini bisa terjadi dan menyerang.


Nah, selain beberapa penyebab diatas, ada pula penyebab lainnya yang dapat menyebakan PPOK bisa menyerang seseorang dan mengakibatkan jaringan dan bagian parunya mengalami kerusakan, diantaranya adalah:


Kebiasaan Merokok


Kita dan semua, sudah paham betul bahwa merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan. Himbauan untuk tidak merokok bahkan disampaikan dalam kemasan rokok itu sendiri. Akan tetapi, sayangnya, kesadaran akan kesehatan masyarakat Indonesia rupanya belumlah setinggi yang diharapkan. Meskipun sudah beredar banyak mengenai himbauan akan bahaya merokok, namun nyatanya tetap saja, konsumen rokok di tanah air masih begitu tinggi dan begitu banyak.


Padahal mereka para perokok tentu paham betul bagaimana bahaya dan dampak apa yang telah mereka rasakan untuk kesehatan. Namun demikian, sayangnya para penikmat rokok seolah menutup mata dan telinganya dari bahaya dan resiko merokok.


Selain beberapa dampak yang telah kita ketahui saat ini, kebiasaan merokok dan kepulan asap rokok terutama pada laki-lai adalah penyebab yang paling penting PPOK bisa timbul dalam tubuh seseorang. Dengan begini meski anda bukanlah seorang perokok, namun bila anda banyak menghirup asap rokok secara tidak sengaja dan terakumulasi setiap hari, maka tidak mungkin resiko dari penyakit ini sendiri akan bisa anda rasakan.


Paparan Polusi Udara


Riwayat terpapar polusi udara dilingkunang tempat kerja dalam waktu yang lama akan dapat meningkatkan resiko PPOK. Selain itu, asap kendaraan, bahan kimia, asap tembakau dan asap pabrik adalah salah satu pemicu yang akan dapat menyebabkan PPOK meningkat atau memburuk bila ternyata si pasien sudah didiagnosa dengan penyakit ini.


Adanya Hiperaktiviti Bronkus


Kondisi Kesehatan Si Pasien


Penyebab PPOK akan juga tinggi resikonya bila si pasien memiliki riwayat kesehatan infeksi saliran pernapasan yang terjadi secara berulang-ulang. Seperti halnya penyakit infeksi paru. Kondisi penyakit ini akan juga memperburuk atau meningkatkan resiko dari PPOK


Defisiensi Enzim Alfa 1


Defisiensi atau kekurangan enzim alfa 1 bisa membuat PPOK menyerang seorang penderita, akan tetapi demikian, penyebab yang satu ini masih jarang dijumpai, terutama di Indonesia sendiri.


Gejala PPOK


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru jangka panjang. Kondisi penyakit ini terdiri dari penyakit emfisema dan bronkitis kronis. Batuk dengan masa berlangsung yang lama atau yang disebut dengan batuk jangka panjang adalah salah satu tanda dari PPOK, akan tetapi ada juga gejala lannya yang dapat terjadi yakni kerusakan dibagian paru-paru yang berlangsung dengan kondisi.


Banyak dari gejala ini juga bisa melambat untuk dikembangkan, dengan gejala yang lebih maju muncul ketika adanya kerusakan yang signifikan yang menyerang bagian paru. Gejala yang dimunculkan dari penyakit ini pun bisa episodik dan bervariasi dalam intensitas.


Bila anda terserang dengan PPOK atau bertanya-tanya apakah anda menderita penyakit ini setelah muncul beberapa gejala umum, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dengan begini, dokter akan dapat memberikan diagnosis yang tepat setelah mengetahui gejala yang anda rasakan.


Batuk adalah tanda awal dari PPOK. Diagnosis PPOK yang dilihat dari batuk akan dapat dilihat bila batuk yang dirasakan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan dalam satu tahun atau terjadi berturut-turut selama dua tahun dan tak kunjug sembuh. Akan tetapi, batuk tentu merupakan bagian dari gejala umum yang bisa terjadi karena merupakan gejala dari penyakit lain seperti pilek dan flu. Untuk itulah, mencermati setiap gejala dari penyakit ini adalah hal penting yang harus dilakukan.


Batuk merupakan mekanisme tubuh yang terjadi dalam rangka tubuh mempertahankan kondisinya dari serangan penyakit. Batuk bukanlah sebuah penyakit, melainkan ini adalah mekanisme pengeluaran lendir dari dalam tubuh guna memberikan bagian paru-paru agar tidak teriritasi.


Pada batuk yang normal, lendir yang akan keluar biasanya berwarna putih, akan tetapi pada orang yang menderita PPOK, lendir batuk yang dikeluarkan bisa berwarna kuning. Batuk biasanya akan menjadi lebih buruk pada saat pagi hari atau bahkan ketika si penderita berolahraga atau terkena kepulan asap.


Gejala Lain dari PPOK Tahap Awal


Ketika PPOK berlangsung, si penderita mungkin mengalami gejala lain selain daripada batuk. Nah, untuk mengetahui gejala apa saja yang bisa timbul dari PPOK, mari kita simak dibawah ini.



  • Mengi


Ketika udara dipaksa keluar melalui bagian saluran yang sempit atau terhalang dibagian paru-paru sewaktu anda menghembuskan napas, maka kondisi ini pada umumnya akan menimbulkan suara yang khas bak sebuah siulan atau suara seperti sebuah seruling yang ditiup. Kondisi ini disebut dengan mengi. Akan tetapi, pada penderita PPOK, kondisi ini lebih sering disebabkan oleh adanya kelebihan lendir yang mengalangi saluran udara bersama dengan adanya pengetatan otot yang lebih mempersulit saluran udara tersebut. Kondisi mengi pun bisa terjadi sebagai bagian dari gejala asma dan radang paru-paru.



  • Sesak Napas (Dyspnea)


Gejala PPOK lain yang juga mungkin terjadi adalah timbulnya sesak napas. Hal ini dikarenakan bagian paru-paru anda pada kondisi ini menjadi bengkak (meradang), mengerut atau bahkan rusak.


Untuk itulah, ketika kondisi ini terjadi, anda mungkin akan mengalami kesulitan napas atau napas yang terasa sesak. Gejala PPOK yang satu ini akan semakin memburuk seiring dengan adanya peningkatan aktivitas fisik. Yang mana tentunya, gejala yang satu ini tentu saja akan menghambat pekerjaan yang anda lakukan setiap harinya.


Selain itu, kondisi ini akan dapat terjadi dengan tiba-tiba bahkan ketika anda melakukan aktivitas seperti berjalan kaki, melakukan tugas rumah tangga, mandi, mencuci dan bahkan pada kondisi terburuk, gejala yang satu ini bisa menyerang pada saat anda beristirahat atau tengah tertidur dimalam hari.



  • Seringnya Mengalami Infeksi Pernapasan


Karena orang-orang yang menderita PPOK mengalami kesulitan yang cukup besar untuk membersihkan paru-parunya dari paparan bakteri, debu, virus, polusi dan iritan lainnya, maka mereka akan lebih beresiko besar untuk terkena infeksi paru-paru seperti halnya pilek, flu dan bahkan kondisi terburuknya adalah terserang pneumonia. Kondisi ini akan mungkin sulit dihindari oleh penderita, akan tetapi menjaga kebersihan yang baik dan mendapatkan vaksinasi yang tepat akan dapat mengurangi resiko paparan penyakit ini.



  • Kelelahan


Kondisi ini sering terjadi karena tubuh anda tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup ke darah dan kebagian otot, bila anda mengalami kesulitan bernapas. Tubuh anda akan perlahan melambat dan mengalami kelelahan tanpa adanya pasokan oksigen.


Selain itu, kondisi kelelahan yang dirasakan bisa juga disebabkan karena paru-paru anda bekerja dengan begitu keras untuk bisa mendapatkan oksigen dan menghembuskan karbondioksida yang mana kondisi ini akan sangat menguras energi dalam tubuh anda.


Gejala Lanjut PPOK


Selain beberapa gejala umum diatas yang tergolong ringan, bila PPOK yang anda alami rupanya sudah semakin berlanjut, maka mungkin beberapa gejala dibawah ini akan anda rasakan.


Banyak gejala PPOK yang terjadi pada tahapan awal. Ketika penyakit anda berlangsung, anda mungkin melihat beberapa gejala lain yang juga menyertai gejala yang sudah ada. Akan tetapi, biasanya pada kondisi yang lebih lanjut, gejala-gejala tersebut akan datang dengan tiba-tiba tanpa anda sadari.


Selain itu, anda mungkin akan mengalami eksaserbasi, sebagai tanda dari gejala yang sudah semakin memburuk dan biasanya kondisi ini akan berlangsung selama beberapa hari.


Untuk itu, segera kunjungi dokter bila anda sudah mengalami beberapa gejala dibawah ini.



  • Sakit Kepala dan Demam


Kondisi sakit ini akan lebih sering dirasakan pada pagi hari dengan tingkat kesakitan yang lebih tinggi karena adanya karbondioksida dalam darah. Selain sakit kepala, anda pun mungkin akan mengalami demam.



  • Kaki dan Pergelangannya yang Membengkak


Saat kerusakan paru-paru menjadi semakin parah, anda mungkin akan mengalami pembengkakan dibagian kaki dan pergelangannya. Hal ni terjadi karena jantung anda harus bekerja lebih keras untuk memompa darah kebagian paru-paru yang sudah rusak.


Bila kondisi ini terus dibiarkan tanpa segera mendapatkan pertolongan, maka pada gilirannya bukan tidak mungkin, kondisi ini akan dapat menyebabkan gagal jantung dalam hal memompa darah ke seluruh tubuh (kongestif).



  • Penyakit Karidovaskular


Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, akan tetapi kondisi PPOK akan dapat meningkatkan resiko masalah jantung yang terkait. Hipertensi adalah salah satu dari gejala-gejala ini. Bahkan pada stadium yang lebih lanjut, kondisi ini dapat juga meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke pada si penderita.



  • Turunnya Berat Badan


Pada penderita yang sudah mengalami PPOK dalam waktu yang cukup lama, mereka akan dapat kehilangan berat badannya secara drastis. Hal ini dikarenkan tubuh anda membutuhkan lebih banyak energi pada saat bernapas dan ketika mengeluarkan udara dari paru-paru. Kondisi inilah yang akan dapat membakar banyak kalori dalam tubuh anda. Akibatnya, tubuh akan mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan.


Demikianlah Penjelasan mengenai PPOK. Semoga bermanfaat.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel