Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Infeksi Bakteri E.Coli
Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.
Di dunia ini ada dua jenis bakteri, yakni bakteri baik dan bakteri jahat.
Dimana kedua bakteri tersebut dapat hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri baik memiliki fungsi untuk mendukung kinerja tubuh manusia, seperti sistem pencernaan, dan untuk menambah kekebalan atau sistem imun. Sedangkan bakteri jahat memiliki tugas berbanding terbalik dengan bakteri baik, dimana bakteri jahat ini membuat tubuh manusia menjadi rentan terhadap penyakit tertentu. Salah satu bakteri yang terdapat pada tubuh manusia yaitu Escherichia coli.
Escherichia coli atau yang biasanya sering disebut dengan sebutan E. coli merupakan sejenis bakteri yang dapat ditemukan pada sistem pencernaan manusia atau dalam usus manusia yang sehat. Bakteri E. coli itu sendiri memiliki beberapa jenis, dimana kebanyakan bakteri ini tidak berbahaya. Namun, meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri E. coli yang justru menyebabkan seseorang mengalami keracunan makanan serta infeksi yang cukup serius.
Beberapa galur atau jenis dari bakteri E. coli itu sendiri dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya, serta dapat menyebabkan kondisi yang cukup serius. Dimana salah satu galur bakteri E. coli yang dimaksud yaitu galur bakteri E. coli 0157. Dimana galur bakteri tersebut mampu membahayakan tubuh dan menyebabkan timbulnya berbagai macam gangguan seperti diare bercampur dengan darah, muntah-muntah dan kram perut.
Infeksi bakteri E. coli yang terjadi pada manusia biasanya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi, terutama daging yang tingkat kematangannya kurang serta sayuran yang masih mentah. Nah, untuk mengurangi terjadinya resiko infeksi usus, maka kebersihan makanan serta kesiapan memasak adalah hal yang harus anda jaga.
Apa Saja Gejala yang Ditimbulkan Akibat Infeksi E. Coli?
Gejala yang disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli biasanya akan terlihat atau dimulai ketika tubuh terpapar oleh bakteri ini selama tiga sampai empat hari. Namun, penderita akan merasa sakit pada satu hari atau bahkan satu minggu kemudian. Lantas apa saja gejala yang ditimbulkan ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri E. coli? Berikut gejala yang muncul akibat terinfeksi E. coli.
- Ketika seseorang terinfeksi bakteri E. coli, maka ia akan mengalami kram pada bagian perut.
- Selera atau nafsu makan hilang.
- Mengalami mual dan muntah-muntah.
- Merasa kelelahan.
- Mengalami demam.
- Diare, dari tingkat keparahan ringan sampai parah bahkan berdarah.
Gejala-gejala yang disebutkan di atas biasanya akan bertahan selama kurang lebih satu minggu apabila tidak terjadi komplikasi, namun beberapa infeksi akan sangat berbahaya. Biasanya semua orang yang mengalami infeksi E. coli akan rentan mengalami komplikasi, namun komplikasi biasanya lebih cenderung terjadi pada anak-anak. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena anak-anak kesulitan untuk bertahan ketika ia kehilangan cairan dan darah yang diakibatkan oleh diare.
Dari infeksi E. coli, salah satu komplikasi yang dianggap paling serius dan dapat membahayakan seseorang yaitu sindrom hemolitik uremik. Sindrom hemolitik uremik merupakan sebuah kondisi dimana sel darah merah rusak yang akan berakibat pada gagal ginjal.
Bagaimana Seseorang Bisa Terinfeksi Oleh E. Coli?
Ada beberapa cara yang membuat bakteri E. coli masuk ke dalam tubuh manusia seperti berikut ini.
Melalui Makanan yang Terkontaminasi
Penyebab seseorang bisa terinfeksi bakteri E. coli yaitu karena makanan yang ia konsumsi, seperti misalkan mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Susu mentah, daging giling yang tercemar bakteri E. coli dari usus binatang, makanan produk mentah seperti selada dan bayam merupakan beberapa makanan yang biasanya terkontaminasi oleh E. coli.
Melalui Air yang Terkontaminasi
Kotoran manusia dan binatang dapat mencemari tanah dan air yang berada pada permukaan. Air yang berada dalam sumur memiliki resiko tercemar bakteri E. coli, karena sumur biasanya tidak memiliki sistem pembasmi bakteri. Selain air dalam sumur, kolam berenang dan danau yang terkontaminasi kotoran pun bisa membuat seseorang terinfeksi E. coli.
Binatang
Orang yang kesehariannya berada dekat dengan binatang, terlebih lagi sapi, domba, dan kambing akan memiliki resiko lebih besar terkena infeksi bakteri E. coli. Orang yang memiliki keseharian dengan binatang-binatang tersebut harus lebih sering menjaga kebersihan, misalkan sering mencuci tangan sampai bersih.
Kontak langsung
Orang dewasa ataupun anak-anak yang tidak mencuci tangan setelah buang air besar dapat menularkan secara langsung bakteri E. coli ketika ia menyentuh orang-orang yang ada di sekitarnya atau makanan.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Jika penderita sudah mengalami kondisi seperti di bawah ini, maka ia harus segera di bawa pergi ke dokter.
Mengalami demam yang disertai dengan diare.
- Diare yang tidak kunjung membaik setelah lima hari pada orang dewasa, dan dua hari pada bayi atau anak-anak.
- Muntah-muntah yang terjadi selama 12 jam.
- Munculnya gejala-gejala dehidrasi.
- Sakit perut yang tidak kunjung hilang meskipun sudah buang air besar.
- Terdapat nanah atau darah pada tinja.
Bagaimana Cara Mengobati Infeksi E. Coli?
Seseorang yang mengalami infeksi bakteri E.coli yang menyebabkan terjadinya infeksi saluran pencernaan biasanya tidak ditangani dengan antibiotik, karena hal ini dapat menyebabkan meningkatnya resiko komplikasi yang serius.
Hal penting yang harus dilakukan oleh penderita ketika menangani kondisi ini yaitu minum air putih dengan cukup. Hal ini dilakukan guna menggantikan cairan yang hilang akibat muntah-muntah dan diare. Selain itu, penderita pun disarankan untuk lebih banyak istirahat.
Sedangkan untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi pada anak-anak yang mengalami diare, yaitu dengan memberinya cairan oralit. Cairan oralit dapat memulihkan kembali cairan dalam tubuh mereka. Selain itu, cairan oralit juga dapat berfungsi sebagai pengganti potasium, sodium, serta glukosa dalam tubuh.
Hindari konsumsi obat-obatan antidiare, karena obat ini jutsru akan memperlambat sistem pencernaan, sehingga pembuangan racun pada tubuh akan terhambat. Apabila infeksi E. coli yang terjadi cukup serius bahkan sampai menyebabkan sindrom hemolitik uremik, maka penderita harus segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Bagaimana Cara Mencegah Infeksi E. Coli?
Agar terhindar dari infeksi E. coli, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya seperti di bawah ini.
Setelah menyentuh binatang atau beraktivitas di lingkungan banyak binatang, maka anda harus segera mencuci tangan sampai bersih.
- Sebelum memasak anda harus mencuci tangan sampai bersih. Selain itu, ketika anda hendak menyajikan dan mengkonsumsi makanan tersebut anda pun harus mencuci tangan anda kembali.
- Anda harus menjauhkan daging mentah dari makanan dan benda dalam keadaan bersih .
- Hindari mengkonsumsi susu mentah.
- Tidak meminum air dari kolam renang umum.
- Tidak mampu mempertahankan cairan tubuh.
- Jangan memasak atau menyiapkan makanan ketika anda sedang diare.
- Cuci tangan setelah beraktivitas di lingkungan banyak orang serta setelah keluar dari toilet.
Intinya, cara mencegah infeksi E.coli yaitu dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih.
Itulah penyebab, gejala dan cara mengobati infeksi bakteri E. Coli. Semoga bermanfaat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.