Ingin Anak Anda Mendengarkan Anda Dengan Baik? Silahkan Simak Cara Berikut!
Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.
Pernahkah anda merasa menjadi orang tua yang begitu cerewet, sehingga setiap harinya selalu diwarnai dengan perang kata-kata dengan anak anda?
Mendidik anak bukanlah suatu perkara yang mudah, dalam perjalanannya anda seringkali dihadapkan pada situasi di mana anak anda bersikap tidak sesuai dengan yang diharapkan. Banyak sekali hal-hal yang berjalan di luar ekspektasi anda sebagai orang tua, dan melenceng dari sikap-sikap yang menurut anda ideal. Setiap anak memang dilahirkan dengan bakat dan keunikannya masing-masing, namun semua itu tidak akan pernah menjadi masalah selama anda mampu membangun jalur komunikasi yang tepat dengan anak anda tersebut.
Interaksi dengan anak anda harusnya dibangun dengan teknik dan cara yang tepat sehingga hasilnyapun akan seperti apa yang diharapkan. Contoh yang paling nyata adalah, cukup banyak orang tua yang setiap paginya harus selalu berteriak-teriak dan menjadi begitu cerewet hanya untuk menolak rengekan anaknya yang menawar pergi ke sekolah karena ingin melihat film animasi kesukaanya untuk waktu sebentar saja dan berbagai hal lain yang sebenarnya sepele namun seringkali mengundang perdebatan antara orang tua dan anak hingga berakhir dengan tangisan atau rengekan anak anda. Jika sudah menangis dan rewel, alih-alih anda melakukan kegiatan yang sudah ditentukan anda malah sibuk menghadapi anak yang rewel tersebut.
Dari berbagai contoh kasus yang terjadi tersebut, maka jika dicermati salahsatu aspek yang mungkin memicu timbulnya hal tersebut ialah masalah komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak itu sendiri. Sebagai orang tua patutnya anda mengerti, jika sebagian besar anak itu belum mampu mengungkapkan emosi, pendapat serta apa yang sebenarnya mereka rasakan melalui argumen dan pendapat sepertti yang dilakukan oleh orang dewasa, sehingga cara terbaik yang seringkali dilakukan ialah dengan marah, menangis, berteriak, merengek dan merajuk serta berbagai jenis dan hal lainnya lagi. Jika hanya terjadi satu atau dua kali mungkin masih terhitung wajar, namun jika terjadi berulangkali dan terus menerus, maka sepertinya ada sesuatu yang harus diperbaiki dan dirubah untuk memperbaiki kondisinya.
Kiat Membangun Komunikasi Agar Anak Anda Bersedia Mendengar
Lebih lanjut mengenai cara membangun komunikasi dengan anak anda, sebenarnya bisa anda lakukan berangkat dari kejadian dan kasus-kasus serupa yang pernah anda alami sebelumnya. Adapun beberapa cara atau kiat yang bisa anda lakukan untuk membangun komunikasi yang baik serta mengerti apa sebenarnya yang harus anda lakukan untuk membuat anak anda mengerti tanpa harus membentak dan menulang perintah anda berkali-kali atau mungkin berdebat keras adalah sebagai berikut!
1. Dengarkan! Maka Anda Akan Didengar
Seperti banyak ungkapan “Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut untuk lebih banyak mendengar dibanding berbicara” itu mungkin ada benarnya, sebab terkadang sebuah komunikasi sudah mulai tidak nyambung lagi ketika keduabelah pihak sudah tidak mau lagi mendengarkan apa yang lawan bicaranya hendak sampaikan. Begitu pula dengan anak, kebanyakan orang tua tidak pernah mau mendengarkan apa yang sebenarnya diarasakan anak, tetepi justru perkataannya harus langsung dipenuhi dan dilaksanakan. Padahal ada kalanya anak pun memiliki alasan yang patut didengarkan dan dipahami oleh orang tua, sehingga alh-alih akan didengarkan, perkataan anda justru kemudian akan berubah menjadi perdebatan yang tidak kunjung usai.
2. Komunikasikan Rencana Anda Sebagai Orangtua
Pernahkan anda terlintas, mengapa anak anda terlihat santai ketika hendak berangkat sekolah, padahal waktu sudah dekat dengan jam masuk? Salahsatu hal yang mungkin menjadi penyebabnya anda tidak memberikan batasan dan mengkomunikasikannya dengan anak anda. Oleh karena itu, tidak ada salahnya anda mencoba mengkomunikasikan rencana anda kepada anak anda sehingga ia mengetahui apa saja yang ia akan lakukan dan memiliki batasan serta belajar untuk disiplin dan lebih menghargai waktu. Jelaskan kepadanya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti olehnya mengenai rencana anda di setiap bagiannya, sebagai contoh: Ketika waktu menjelang berangkat sekolah anda bisa memberitahunya rangkaian apa saja yang seharusnya dilakukannya. Ia bisa memulai dengan mandi, kemudian memakai pakaian, makan dan pergi ke sekolah. Jika memungkinkan anda masih bisa memberikannya waktu menonton televisi sesuai dengan rencana waktu yang anda berikan, sehingga ia sudah tahu jika dalam waktu yang tersedia ia seharusnya melakukan apa saja dan ia bisa turut memperhitungkan waktunya sendiri.
3. Belajar Memahami dan Menggali Perasaan Anak
Pernahkah anda mendapati anak anda datang kepada anda dan mengadu jika eskrimnya jatuh dan merengek kepada anda? Jika ya, apa yang lantas anda lakukan? Banyak orang tua yang terkadang justru telah lebih dahulu mengambil kesimpulan dan memaksa anak untuk menjadi tegar dan tidak menangis, padahal dengan memintanya untuk tidak menangis sendiri justru menunjukan ketidak perdulian anda terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh sang anak, akan lebih baik jika anda sebagai orang tua terlebih dahulu menggali perasaanya, bagiamana perasaanya, kemudian anda validasi dan akui perasaan yang sedang dirasakan oleh anak anda tersebut, sehingga anak anda bisa merasakan jika anda benar-benar memperhatikan bagaimana perasaan hatinya serta emosi apa yang sedang dirasakannya kala itu.
Dengan anda terelebih dahulu memahami anak anda, barulah kemudian anda memberikan pengertian sesuai dengan apa yang dia alami. Anda bisa saja memberikan masukan serta pendapat baginya agar lebih tenang dan lebih hati-hati ketika melakukan sesuatu atau saran lain sesuai dengan permasalahan yang sedang ia alami.
4. Ubahlah Cara Penyampaian Anda!
Mulutmu harimaumu, maka cobalah untuk mengendalika perkataan anda, apalagi kepada anak anda, sebab terkadang secara tidak sadar kita sering mengungkapkan kata serta pendapat yang sama sekali tidak mencerminkan empati serta simpati kepada anak anda, alih-alih anak anda menjadi tenang, malah sebaliknya ia merasa sama sekali tidak diperhatikan atau didengar, sehingga ia malah melakukan hal lain seperti berteriak atau menangis untuk menunjukan apa yang tengah ia rasakan di saat itu juga. Oleh karena itu ubahlah cara penyampaian anda dengan kata-kata yang lebih baik untu anak anda, sehingga ia merasa lebih dimengerti oleh anda sebagai orang tua. Sehingga sebenarnya membuat anak anda mau mendengar apa yang anda katakan itu sbenarnya cukup mudah, yang perlu anda lakukan ialah mengubah kata-kata yang biasanya anda berikan kepada anak anda, sehingga dengan begitu ia tidak hanya mau mendengarkan apa yang anda katakan dan inginkan, namun juga mencoba memahami serta melakukan apa perintah dan permintaan yang anda berikan kepadanya.
Demikianlah kiat-kiat mengenai dunia parenting yang mungkin bisa anda terapkan dalam merawat dan membesarkan anak-anak anda sehingga menjadi pribadi yang baik dan seperti yang diharapkan oleh orang tua. Kekuatan kata dan sikap serta pendidikan karakter yang tepat dari orang tua bisa membuat anak anda menjadi pribadi yang benar-benar patut dibanggakan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.